Mengenal Hari Pendengaran Sedunia yang Diperingati Tiap 3 Maret

03 Maret 2022 15:00

GenPI.co Kepri - Setiap tahunnya, 3 Maret diperingati sebagai Hari Pendengaran Sedunia atau World Hearing Day. Peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana mencegah ketulian, dan gangguan pendengaran serta mempromosikan perawatan telinga dan pendengaran di seluruh dunia.

Salah satu piha yang menginisiasi gerakan ini adalah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Setiap tahunnya, WHO memutuskan tema dan mengembangkan materi advokasi berbasis bukti seperti brosur, pamflet, poster, spanduk, infografis, dan presentasi.

Dalam situs resminya, WHO mengungkapkan bahwa materi advokasi itu dibagikan dengan mitra di pemerintahan dan masyarakat sipil di seluruh dunia serta kantor regional dan negara WHO.

BACA JUGA:  Apakah Batuk Sudah Pasti Covid-19? Ini Penjelasan Dokter

Sementara di kantor pusatnya di Janewa, WHO menyelenggarakan acara Hari Pendengaran Sedunia tahunan. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak Negara Anggota (Member States) dan lembaga mitra lainnya telah bergabung dengan Hari Pendengaran Sedunia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan acara di negara mereka.

"WHO mengundang semua pemangku kepentingan untuk bergabung dalam inisiatif global ini," kata siaran resmi tersebut, Kamis (3/3).

BACA JUGA:  Dokter: Anak Pendek Bukan Berarti Stunting

Pada peringatan tahun ini, WHO mengusung tema "To hear for life, listen with care" ("Untuk mendengar seumur hidup, dengarkan dengan hati-hati").

Peringatan Hari Pendengaran Sedunia 2022 ini, WHO akan fokus pada pentingnya mendengarkan dengan aman sebagai sarana untuk menjaga pendengaran yang baik sepanjang hidup.

BACA JUGA:  Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

Hari Pendengaran Sedunia 2022 dengan tema ini akan berfokus pada pentingnya dan sarana pencegahan gangguan pendengaran melalui pendengaran yang aman, dengan pesan-pesan utama sebagai berikut.

Pertama, dimungkinkan untuk memiliki pendengaran yang baik sepanjang perjalanan hidup melalui perawatan telinga dan pendengaran.

“Tahun lalu WHO meluncurkan Laporan Dunia tentang pendengaran yang menyoroti peningkatan jumlah orang yang hidup dengan dan berisiko mengalami gangguan pendengaran,” sebutnya lagi.

Hal itu disebutkan untuk menyoroti kontrol kebisingan sebagai salah satu dari tujuh kunci intervensi H.E.A.R.I.N.G. dan menekankan pentingnya mengurangi paparan suara keras.

Menurut WHO, banyak penyebab umum gangguan pendengaran dapat dicegah, termasuk gangguan pendengaran yang disebabkan oleh paparan suara keras, dan 'mendengarkan dengan aman' dapat mengurangi risiko gangguan pendengaran yang terkait dengan paparan suara rekreasi .

"WHO menyerukan kepada pemerintah, mitra industri, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan kesadaran dan menerapkan standar berbasis bukti yang mempromosikan pendengaran yang aman," kata organisasi di bawah naungan PBB ini. (*)

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI