GenPI.co Kepri - Gejala autoimun tenyata bisa diawali dengan sejumlah keluhan ringan. Hal ini harus diketahui masyarakat sehingga dilakukan antisipasi sejak dini.
Hal ini diungkap oleh Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan alergi imunilogi di Siloam Hospital Sriwijaya Palembang dr Masdianto Musai SpPD-KAI FINASIM.
Dia menyebutkan menyebutkan gejala autoimun dimulai dari sejumlah gejala ringan, salah satunya kelelahan.
“Misalnya kelelahan, pegal otot, demam ringan dan lainnya,” ujar Masdianto.
Namun gejala ini berkepanjangan atau dalam kurun waktu yang lama.
Penyakit autoimun ini belum diketahui pasti penyebabnya. Namun sejauh ini penyakit ini dinyatakan sebagai penyakit yang disebabkan faktor genetik.
Selain itu lingkungan tempat tinggal, gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perubahan hormon dan infeksi disebut juga menjadi penyebab autoimun.
Selain itu merokok tembakau, konsumsi alkohol dan adanya obesitas dan atau penyakit penyerta lain merupakan faktor resiko.
Penyakit autoimun sangat bisa berkomplikasi serius ke penyakit atau keluhan seperti jantung, kerusakan syaraf atau organ seperti hati, ginjal, depresi atau gangguan kecemasan.
“Data valid pun menunjukkan adanya faktor risiko tinggi pada wanita rentan usia 20-50 tahun," ujar dia.
Autoimun ini bisa dicegah dengan pemeriksaan immune risk, yaitu pemeriksaan genomik, yaitu mengidentifikasi berdasarkan faktor genomik seseorang dengan mengacu pada faktor risiko kepada penyakit autoimun.
Di awal pencegahan autoimun, dokter akan mendiagnosa penyakit diawali dengan wawancara, pemeriksaan fisik, tes antinuclear antibodi (ANA),
Tes ini berfungsi untuk mengetahui aktifitas antibodi yang menyerang tubuh dan dilanjutkan melakukan tes Autoantibody untuk mendeteksi karateristik antibodi dalam tubuh, tes darah dan lainnya.
Diakuinya sebagian besar penyakit autoimuin belum dapat disembuhkan dengan obat.
“Tapi gejala yang timbul dapat dicegah agar tidak memburuk,” ujarnya. (ant)