GenPI.co Kepri - Rokok elektrik atau vape seringkali dianggap lebih baik dan aman daripada rokok pada umumnya. Tapi ternyata ada dampak buruk asap vape untuk kesehatan.
Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan menyebut vape memang tidak memiliki nikotin sebanyak rokok konvensional.
“Vape dapat menyebabkan masalah kesehatan mulai dari batuk hingga potensi kanker paru,” kata dia melalui siaran pers, Rabu (15/9).
Vape mengansung karsinogen dan nikotin yang berpotensi menyebabkan iritasi tenggorokan dan saluran pernapasan.
Bahkan, paparan asap vape tidak hanya berbahaya bagi penggunanya, tapi juga bagi sekelilingnya terutama anak-anak karena daya tahan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa.
Asap vape juga dapat menempel pada permukaan benda dan berpotensi masuk ke dalam organ tubuh.
Debora mengatakan, asap atau uap dengan nikotin yang terkandung dalam vape dapat menyebabkan ketergantungan jangka panjang.
Hal itu karena paparan asap rokok konvensional maupun vape, termasuk juga polutan, bahan kimia, atau radiasi dapat menyebabkan radang dan iritasi pada paru.
Kemudian, jika terjadi iritasi berkepanjangan akan berpotensi merusak organ pernapasan dan memicu penyakit kritis, seperti kanker paru kronis dan penyakit jantung.
Berbahayanya lagi, gejala kanker paru tidak dapat dideteksi cepat oleh orang awam.
Butuh serangkian pemeriksaan fisik maupun laboratorum untuk pemeriksaan dahak, x-ray, CT scan paru, biopsi paru dan bronkoskopi untuk menegakkan diagnosis kanker paru. (ant)