GenPI.co Kepri - Tidak hanya bikin sakit kepala dan perasaan tidak nyaman, ternyata juga punya dampak buruk bagi kesehatan.
Stres dapat terjadi kapan saja. Bahkan di saat-saat yang tak terduga, pemicunya pun berbeda pada masing-masing orang.
Stres biasanya ditandai dengan denyut jantung meningkat, napas memburu, otot menegang dan tekanan darah naik.
Berikut 5 dampak buruk stres bagi kesehatan.
Saat sedang stres, darah dialirkan dengan cepat ke seluruh tubuh terutama otak dan hati, tujuannya untuk membantu menyediakan energi bagi sel tubuh.
Saat stres detak jantung juga meningkat pembuluh darah menuju otot besar dan jantung akan melebar.
Tekanan darah dan jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh pun mengalami peningkatan. Akibatnya dapat meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung dan stroke.
Stres tidak dapat dipisahkan dari sakit kepala dan migrain.
Otot kepala yang menegang ini pada kasus stres yang parah bisa menyebar dan menyebabkan gangguan musculoskeletal.
Musculoskeletal ini yaitu terganggunya fungsi ligamen, saraf, tendon, otot, sendi, hingga tulang belakang.
Stres yang berkepanjangan dapat menghambat respon peradangan untuk melawan zat asing.
Hal inilah yang membuat orang stres parah lebih rentan kena penyakit seperti pilek dan influenza. Stres kronis juga membuat orang lebih lama sembuh saat sakit atau cedera.
Stres bisa mengakibatkan sesak napas. Hal itu sebagai upaya mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.
Napas cepat atau hiperventilasi juga dapat menyebabkan serangan panik.
Bagi penderita asma ini bisa berbahaya karena dampaknya akan membuatnya sulit bernapas.
Sistem pencernan dapat terganggu saat stres karena detak jantung dan pernapasan meningkat.
Anda juga akan berisiko mengalami heartburn, refluks asam lambung, mual, muntah, atau sakit perut.
Selain itu dampak stres juga dapat memengaruhi pergerakan makanan dalam usus Anda. Hal ini dapat mengakibatkan sembelit dan diare. (Hellosehat)