GenPI.co Kepri - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke.
Hipertensi merupakan penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jika tekanan darah seseorang sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol.
Hipertensi dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras. Hal itu tentu akan membuat alirandarah menuju otak terhambat, sehingga memicu stroke.
Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, mengatakan bila arteri tersemubat ada di bagian otak, aliran darah dan oksigen tidak cukup.
“Semakin lama banyak sel atau jaringan otak yang mulai mati,” kata dia dalam diskusi daring "Waspada Hipertensi Merusak Otak" di Jakarta, Rabu (31/8).
Dr. Eka menyebut hipertensi ditemukan pada 64-70 persen kasus stroke. Setiap kenaikan tekanan darah sistolik 2 mmHg akan meningkatkan risiko stroke 10 persen pada orang dewasa.
Tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan sel dinding pembuluh darah dan mengganggu fungsi dari otot di dinding pembuluh darah nadi arteri.
“Kondisi ini dapat membuat arteri menjadi kaku dan tersumbat,” ujarnya.
Kerusakan endotel atau sel dinding pembuluh darah dan lapisan otot pembuluh darah arteri karena hipertensi, juga dapat menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah arteri di otak.
Akibatnya arteri bisa mudah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak.
Dr. Eka mengatakan banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menderita tekanan darah tinggi karena seringkali tidak ada gejala.
Sering sekali seseorang terserang stroke tiba-tiba karena hipertensinya, tetapi penderita tidak pernah tahu bahwa dirinya memiliki hipertensi.
Penyakit stroke sendiri merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia. (ant)