Benarkah Daging Kambing Sebabkan Hipertensi? Begini Kata Dokter Spesialis

01 September 2022 06:00

GenPI.co Kepri - Daging kambing sering dipercaya menyebabkan hipertensi. Tapi tunggu dulu, Dokter Spesialis Saraf di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dr Eka Harmeiwaty, Sp.S beberkan hal ini.

Menurut dia, perlu peneleitian ilmiah lebih lanjut terhadap anggapan tersebut.

“Kalau daging kambing penyebab hipertensi, kenapa orang Arab yang makan daging kambing enggak hipertensi, itu masih perlu penelitian," ujar dr. Eka dalam diskusi daring “Waspada Hipertensi Merusak Otak” di Jakarta, Rabu (31/8).

BACA JUGA:  5 Cara Mencegah Darah Tinggi, Tak Perlu Obat Hipertensi

Dia mengatakan sejauh ini belum ada jurnal ilmiah yang meneliti orang Indonesia dan kaitannya dengan konsumsi daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah.

Hipertensi menurutnya punya banyak faktor penyebab. Salah satunya tingginya konsumsi garam dan rendahnya asupan kalium.

BACA JUGA:  5 Obat yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi, Bahaya!

Konsumsi makanan yang asin secara berlebihan dapat membuat tekanan darah tinggi seseorang meningkat.

“Bahkan organisasi kesehatan WHO menganjurkan untuk lebih rendah dalam mengkonsumsi garam,” kata dr Eka.

BACA JUGA:  3 Kebiasaan yang Wajib Dihindari Penderita Hipertensi, Jangan Coba-coba!

Selain itu, ras juga mempengaruhi tekanan darah sesorang. Menurut dia, orang Asia lebih sensitif terhadap garam dibandingkan dengan orang Amerika dan Eropa.

Tidak hanya daging kambing, dr Eka juga mengkritisi soal pendapat konsumsi kopi dapat menyebabkan hipertensi.

Menurut dia Mayo Clinic menegaskan batas konsumsi kafein yang aman untuk orang dewasa adalah 400 miligram atau empat cangkir kopi per hari.

Namun dr Eka mengatakan hal itu tidak bisa disama ratakan untuk setiap orang.

Pada beberapa orang, ada yang mengkonsumsi segelas kopi langsung jantung berdebar, ada pula yang mampu mengkonsumsi kopi lebih dari empat gelas sehari.

Naiknya tekanan darah saat meminum kopi hanya bersifat sementara. Tekanan darah akan kembali turun saat efek kafein mulai hilang dari dalam tubuh. (ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI