GenPI.co Kepri - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Tjetjep Yudiana mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi virus omicron.
Tjetjep mengatakan, ada dua hal yang harus dilakukan masyarakat untuk menghadapi omicron. Yaitu penguatan imun tubuh melalui vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Tjetjep vaksinasi untuk usia minimal 18 tahun sebaiknya mencapai dosis ketiga.
“Berdasarkan hasil analisis, pasien Covid-19 yang mengalami gejala berat rata-rata disebabkan belum disuntik vaksin dosis ketiga (booster),” ujarnya, Minggu (27/2).
Vaksinasi booster ini juga disarankan bagi warga yang memiliki penyakit penyerta, sebab akan sangat berbahaya jika orang tersebut belum mendapatkan booster.
Selain mengurangi gejala, menurut dia, vaksinasi menjadi upaya mencegah kematian yang belakangan ini meningkat akibat Covid-19.
Mengingat booster ini juga penting, pemerintah memendekkan jarak antara suntikan vaksin kedua menuju ketiga. Jika sebelumnya jaraknya harus enam bulan kini sudah boleh hanya tiga bulan saja.
Ketentuan itu tertuang dalam Edaran Kemenkes Nomor SR.02.06/II/1180/2022.
Cara untuk menghadapi omicron selanjutnya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Terutama saat beraktivitas.
“Penggunaan masker ganda dengan jenis yang berbeda wajib dilakukan karena ukuran virus ini sangat halus,” kata Tjetjep.
Masyaraat juga harus menghindari lokasi yang ramai, serta wajib mencuci tangan dengan sabun dan pembersih tangan lainnya bila bersentuhan dengan benda.
“Ini harus menjadi kebiasaan rutin agar tidak tertular Covid-19 maupun varian-variannya seperti omicron dan delta,” ucapnya
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sebanyak 90 persen dari pasien Covid-19 yang ada di Kepri terpapar varian omicron. (ANT/*I