GenPI.co Kepri - Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Kepri Dewi Kumalasari mengatakan agar hasilnya akurat, pemeriksaan IVA hanya boleh dilakukan oleh wanita yang memenuhi 3 syarat.
“Yaitu sudah pernah melakukan hubungan intim, tidak berhubungan intim selama 24 jam sebelum pemeriksaan dan tidak sedang haid,” ujarnya, saat memperingati Hari Kanker Sedunia 2022, Sabtu (26/2), dikutip dari kepriprov.go.id.
Peringatan Hari Kanker Sedunia di Kepri diisi dengan program screening IVA/Papsmear dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis).
Kegiatan yang diadakan di RSAL Midiyanto Suratani, Tanjung Pinang ini dikuti sekitar 200 peserta.
Dewi mengatakan, screening IVA/papsmear merupakan salah satu metode untuk mendeteksi dini kanker serviks. Sedangkan sadanis merupakan cara untuk mendeteksi kanker payudara.
Kedua jenis kanker ini merupakan penyakit yang paling sering menjangkiti para perempuan di Indonesia maupun di dunia.
"Setiap wanita yang telah menginjak usia 21 tahun dianjurkan untuk mulai rutin melakukan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara," kata Dewi.
Pemeriksaan rutin tersebut dapat mendeteksi dini, jika ditemukan kanker serviks atau kanker payudara dapat segera ditangani.
Menurut Dewi, deteksi dini kanker serviks sangat diperlukan. Mengingat kanker serviks di stadium awal sering kali tak bergejala.
“Umumnya baru muncul gejala pada tahap lanjut,” kata Dewi yang juga menjabat Ketua TP PKK Kepri ini.
Pemeriksaan IVA/papsmear dan sadanis ini sangat dianjurkan bagi wanita yang berisiko terhadap kanker serviks dan kanker payudara.
“Misalnya memiliki lebih dari satu pasangan seksual, atau pernah mengalami infeksi menular seksual," kata Dewi.(*)