Apakah Batuk Sudah Pasti Covid-19? Ini Penjelasan Dokter

26 Februari 2022 13:00

GenPI.co Kepri - Pasien covid-19 diketahui memiliki gejala umum seperti demam, batuk, hingga sesak napas. Namun belakangan, dengan munculnya varian Omicron, secara umum pasien yang terpapar justru memiliki gejala batuk.

Meski begitu, tidak ada gejala batuk spesifik pada Omicron karena karakteristik batuk yang dialami bervariasi.

Hal itu diungkapkan, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si.

BACA JUGA:  4 Tips Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh di Tengah Pandemi

"Tapi dari statistik, survei gejala, sebagian besar batuk kering. Ini perlu dikonfirmasi lagi benar atau tidak, kadang masyarakat mendefinisikan batuk kering, padahal sebetulnya ada dahak tapi sulit dikeluarkan," katanya.

Dia menjelaskan, pada orang yang terinfeksi varian Omicron, batuk kering hingga batuk berdahak bisa dirasakan. Namun, yang pasti batuk yang sifatnya paroksismal, terjadi terus menerus hingga menyebabkan sesak napas, tidak terjadi pada penderita Omicron.

BACA JUGA:  Pandemi Covid-19 Turut Berdampak pada Kesehatan Mental

"Kalau ada gejala itu, ada penyebab lain," kata dia.

Inggid menjelaskan, batuk adalah refleks dari sistem pernapasan yang bertujuan mengosongkan jalan napas dari partikel benda asing, mikroba dan bahan iritan seperti asap dan debu, serta cairan dan mucus.

BACA JUGA:  Berikut Cara daftar Kepesertaan BPJS Kesehatan

Selain dari infeksi virus seperti influenza dan covid-19, batuk dapat disebabkan oleh bahan iritan, efek samping obat, infeksi yang menyebabkan bronchitis, refluks asam lambung, alergi, asma hingga kanker paru.

Batuk terdiri dari beberapa jenis, yakni batuk kering, batuk berdahak atau kombinasinya. Dilihat dari durasi, batuk terbagi menjadi dua, yakni batuk akut yang bisa berakhir setelah dua hingga tiga minggu, juga batuk kronis yang umumnya berlangsung dalam waktu lama.

"Pada covid-19, batuknya akut. Tetapi walau pun varian omicron dianggap ringan, tetap ada kejadian long covid yakni setelah 4 pekan ada gejala yang dirasakan," kata Inggid.

Dia memaparkan kiat-kiat dalam mengatasi batuk, d iantaranya minum air putih yang cukup, sebisa mungkin minumlah air putih hangat untuk membantu meredakan batuk. Kemudian, mandi dengan air hangat serta jauhi iritan yang dapat memperparah batuk.

"Kalau batuk akibat omicron, hindari lingkungan yang mengandung bahan iritan, misalnya asap rokok, atau kamar isolasi mandiri jangan sampai berdebu," kata dia.

Ketika batuk, jangan merokok dan jauhi juga perokok agar batuk segera mereda. Bila tidak membaik selama tiga hari, segera berkonsultasi kepada dokter. (ant/*)

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI