GenPI.co Kepri - Obat herbal sering menjadi pilihan pengobatan alternatif. Tapi hati-hati ada ciri obat herbal berbahaya yang harus Anda hindari.
Bagi orang yang secara fisik sudah tidak kuat menjalani tindakan medis besar, biasanya obat herbal atau jamu menjadi pilihan.
Obat herbal juga biasanya digunakan untuk sakit-sakit ringan seperti masuk angin, menambah energi, mempercantik diri dan lain-lain.
Namun di balik khasiatnya, ternyata obat herbal juga bisa bahaya bagi tubuh. Anda harus bijak dan jeli memilih obat herbal yang aman dan teruji.
Berikut ciri-ciri obat herbal yang berbahaya bagi tubuh.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO sudah menetapkan standar yang harus diikuti oleh setiap negara mengenai kelengkapan informasi pada kemasan obat.
Obat yang bagus seharusnya bukan hanya menyebut merek, tapi juga jelas mencantumkan siapa produsennya.
Kebanyakan obat herbal membutuhkan proses. Banyak obat yang khasiatnya akan baru muncul beberapa hari atau bahkan beberapa minggu setelah pertama kali mengonsumsinya.
Jika Anda merasa obat langsung bereaksi, penyakit hilang dalam sekejap setelah meminum atau mengoleskannya, Anda harus curiga. Bisa jadi, herbal tersebut mengandung Bahan Kimia Obat (BKO).
BKO adalah bahan kimia yang biasa digunakan pada obat-obatan. Seharusnya BKO tidak digunakan dalam herbal. Selain itu, penggunaan obat haruslah sesuai dengan aturan.
Obat herbal yang aman seharusnya mencantumkan SNI atau Standar Nasional Indonesia. SNI akan dikeluarkan bila produknya sudah mengikuti standar produksi dan kualitas barang di Indonesia.
Ini berarti produk yang ada SNI-nya punya pabrik yang bersih, aman, dan terjamin. Tanpa SNI, kualitas produk akan dipertanyakan.
Selain itu obat herbal yang aman juga mestinya mencantumkan nomor registrasi BPOM. Hal itu menandakan obat sudah teruji klinis dan aman digunakan.
Namun, hati-hati juga bagi obat herbal yang ada nomor izin BPOM nya tapi ciri-ciri lain meragukan. Bisa jadi ia menggunakan nomor izin BPOM palsu.
Tapi tenang, Anda tetap bisa mengeceknya kok, caranya langsung buka di website BPOM https://cekbpom.pom.go.id/.
Kandungan dalam obat mestinya dirinci pada kemsan. Tapi kalau tidak ada, obat itu patut dicurigai.
Selain jenis kandungannya, obat tradisional yang baik seharusnya menyebutkan berapa banyak kandungan setiap bahan yang digunakan.
Dengan begitu, Anda bisa mengukur apakah takarannya terlalu banyak atau sedikit. (Hellosehat)