Cara Menyisihkan Dana Darurat, Penting untuk Masa Depan

07 Juli 2022 01:08

GenPI.co Kepri - Setiap orang idealnya memiliki dana darurat, sehingga hidup tenang di masa depan. Berikut cara menyisihkan dana darurat yang bisa Anda coba.

Financial Planner Anissa Steviani mengatakan dana darurat dapat disisihkan dari penghasilan bulanan.

Menurutnya, dana darurat penting untuk segera disisihkan mengingat bisa saja kondisi tak terduga dan mendesak dapat terjadi sewaktu-waktu.

BACA JUGA:  Tips Bebas Finansial, Bisa Banget Kalau Tahu Caranya

Tanpa dana darurat,biasanya seseorang menjadi semakin sulit untuk melakukan pengelolaan keuangan.

Salah satu cara yang paling cepat untuk menyimpan dana darurat, yaitu dengan mengalokasikan pendapatan di luar upah pokok, misalnya dari Tunjangan Hari Raya (THR).

BACA JUGA:  Tips Agar Keuangan Tetap Sehat, Kantong Aman di Akhir Bulan

Namun ia mencatat bahwa tidak banyak orang yang dapat melakukan cara ini.

“Kalau pakai persentase itu idealnya kita bisa menabung 10 persen saja dari penghasilan," ujarnya, dalam webinar bersama Flip secara virtual, Rabu (6/7).

BACA JUGA:  Tips Menabung untuk Pemula, Wajib Dicoba!

Tapi untuk bisa sampai satu kali dana darurat saja, maksudnya 10 persen penghasilan untuk menjadi 100 persen, itu perlu 10 bulan baru dapat mengumpulkan sekali dana darurat.

Bagi orang yang belum menikah, ia menjelaskan seseorang dapat menggunakan hitungan tiga kali pengeluaran agar terkumpul sebagai dana darurat.

Hitungan tersebut semakin naik seiring dengan jumlah orang yang ditanggung.

Bagi seorang yang sudah menikah, maka dana darurat yang disarankan berjumlah sebanyak enam kali pengeluaran.

Jika sudah memiliki satu anak, maka sembilan kali pengeluaran. Kemudian jika satu anak akan menempuh jenjang pendidikan, maka sembilan kali pengeluaran.

“Anaknya satu dan mau sekolah, pertanyaannya kapan bisa sampai sembilan kali pengeluaran bulanan? Lama banget," kata dia.

Tapi yang harus dipahami, ini merupakan perjalanan. Jadi tidak apa-apa kalau pelan-pelan mengumpulkan dana darurat itu, yang penting sudah tahu tujuannya apa.

Walau dilakukan secara bertahap, Anissa mengingatkan agar pengumpulan dana darurat jangan sampai berhenti di tengah jalan atau malah mengalami kemunduran.

Berdasarkan hasil survei Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2020, sebanyak 46 persen orang Indonesia hanya bisa bertahan selama satu minggu serta 9 persen.

Kemudian jumlah lainnya bertahan lebih dari enam bulan dalam penggunaan dana darurat.

“Sedikit banget orang Indonesia yang bisa bertahan hidup lebih dari enam bulan kalau misalnya terjadi kondisi darurat yang memungkinkan kita untuk kehilangan semua harta," kata Annisa. (ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI