Panduan Sederhana bagi Perantau di Batam

18 Februari 2022 00:06

GenPI.co Kepri - Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), jadi salah satu daerah di Indonesia yang paling banyak didatangi oleh perantau. Untuk itu, bagi Anda yang baru tiba di Batam perlu mengetahui beberapa hal umum yang ada di sini tetapi tidak ada di daerah lain.

Pengetahuan umum ini barangkali sepele. Namun, untuk menghindari masalah baru, penting untuk mengetahuinya.

Berikut panduan sederhana bagi Anda yang baru menginjakkan kaki di Batam:

1. Siap Sediak Colokan Listrik Kaki 3

Di Batam, hampir seluruh warganya menggunakan colokan listrik kaki 3. Selain alasan keamanan, penggunaan colokan kaki 3 juga disinyalir mengikuti Singapura yang menerapkan standar Eropa dalam penggunaan instalasi listriknya.

Untuk itu, persiapkan extension kaki 3 saat Anda berkunjung atau bahkan menetap agak lama di Batam. Karena selama Anda di Batam, seluruh bangunan mulai dari restoran, hotel, kedai kopi, dan lainnya hanya menyediakan colokan kaki 3.

Tentu repot bukan saat baterai handphone Anda melemah dan tidak bisa diisi daya?

2. Teh Obeng

Anda tentu bertanya-tanya sekaligus heran saat mendengar istilah teh obeng. Tentu ini bukan minuman teh dengan obeng di dalamnya. Sama sekali bukan.

Bagi orang Batam, es teh manis adalah teh obeng.

Meski tak ada sumber literatur yang menjelaskannya, tetapi teh obeng diyakini awalnya diucapkan oleh warga warga etnis Tionghoa di Singapura dan Malaysia untuk menyebut es teh manis.

Penyebutan itu juga bermula dari penamaan teh o yang berarti teh tanpa susu, sama halnya seperti kopi o yang berati hanya diberi tambahan gula saja.

Sementara openg disebut-sebut berarti dingin dalam bahasa Mandarin. Lalu oleh masyarakat Melayu, pelafalannya berubah menjadi obeng.

Maka jadilah teh obeng.

3. Teko Kecil di Rumah Makan Adalah Kobokan

Beberapa orang mungkin terkecoh dengan keberadaan teko kecil di atas meja di sebuah rumah makan. Teko ini berisi air putih dan tak jarang bersanding dengan tumpukan sendok dan garpu, gelas, dan tisu.

Membuat pengunjung mengira bahwa teko itu adalah air minum. Padahal, teko itu adalah kobokan.

Teko kecil ini biasanya tersedia di rumah makan Padang atau di tenda-tenda penjaja ayam penyet di pinggir jalan.

Hindari meminum air dari teko ini jika Anda tidak ingin sakit perut. (*)

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI