BKKBN: Butuh Alat Untuk Diagnosis Stunting Lebih Akurat

25 Februari 2022 11:00

GenPI.co Kepri - Untuk menjamin tumbuh kembang anak secara maksimal, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan pentingnya penggunaan instrumen pemantauan perkembangan anak untuk menghasilkan diagnosis stunting yang lebih akurat.

Hal itu diungkapkan Kapala BKKBN Hasto Wardoyo dalam webinar media gathering secara virtual, Kamis (24/2).

Menurutnya, alat pantau perkembangan anak salah satunya bisa menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) yang saat ini tengah didorong oleh BKKBN.

BACA JUGA:  Bunda, Ini Manfaat Membacakan Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak

"Ketika kita tidak berpegang pada diagnosis yang benar, saya kira treatment-nya juga akan salah. Makanya program yang digalakkan oleh BKKBN salah satunya adalah pengukuran jangan hanya antropometrik dari sisi pertumbuhan, tetapi perkembangannya jangan dilupakan," katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya ingin menghadirkan para ahli dalam audit kasus stunting serta meneliti lebih lanjut apakah KKA bisa digunakan untuk mengoreksi data stunded (pendek) yang sementara ini dianggap sebagai stunting.

BACA JUGA:  Barra 37 Entertainment, Tawarkan Ini kepada Anak Muda Batam

"BKKBN merencanakan mengambil satu atau dua provinsi yang jumlah stunting-nya besar. Kemudian kami akan mengidentifikasi by name by address tentang anak-anak yang didiagnosis stunting tapi mungkin hanya stunted," kata dia.

Instrumen pengukuran dalam KKA telah dirintis melalui jalur ilmiah akademik oleh Prof. Dr.dr. Satoto, Sp.GK pada 38 tahun yang lalu. KKA mencakup pengukuran pada aspek motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif, tingkah laku sosial, menolong diri sendiri, kecerdasan, hingga komunikasi aktif.

BACA JUGA:  Ini Kota Layak Anak Terbaik di Kepri

Hasto menekankan bahwa anak stunded (pendek) belum tentu stunting. Namun, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa anak yang pendek berarti stunting.

Dalam beberapa kasus, lanjutnya, anak yang pertumbuhannya tidak bagus atau pendek, bisa saja menderita penyakit tertentu sehingga tidak bisa secara otomatis dianggap stunting.

"Kalau itu tidak kita luruskan, tidak menyandingkan dengan apakah perkembangan anak terganggu atau tidak, kita bisa over-diagnosis dan bisa over-treatment," kata Hasto.

Melalui KKA, dia menuturkan bahwa sistem pendataan yang ada di lapangan untuk masalah perkembangan dapat tercatat dengan baik.

"Jujur saja selama ini lebih banyak merekam pertumbuhan, belum merekam kepada perkembangan. Dengan KKA tentu akan memberikan suatu masukan yang sangat positif, kita juga mengukur perkembangan tidak saja pertumbuhan," katanya. (ant/*)

Redaktur: Fathur Rohim
BKKBN   alat pemantau   diagnosis   anak   stunting  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI