Makanan Manis Berlebihan Tidak Baik untuk Anak, Ini Bahayanya

27 Juni 2022 07:13

GenPI.co Kepri - Anak-anak cenderung menyukai makanan manis, tapi jika berlebihan dampaknya tidak baik untuk anak. Para orang tua harus tahu bahayanya nih.

Pada dasarnya, anak-anak membutuhkan asupan gula sebagai sumber energi dan untuk menunjang pertumbuhannya. Namun, asupan gula atau makanan manis tetap harus terkontrol jumlahnya.

Batas asupan gula yang aman untuk anak adalah 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh makan per hari.

BACA JUGA:  Kabar Gembira! Tempat Bermain Anak di Taman Rusa Tambah Lagi

Cleveland Clinic menyebut banyak anak tidak hanya makan gula dalam jumlah berlebih, tetapi juga makan berbagai jenis gula seperti yang ada pada makanan ringan.

Berikut bahayanya memberi makanan manis berlebihan kepada anak.

1. Kecanduan

BACA JUGA:  Gejala Flu Singapura Pada Anak, Orangtua Harus Tahu!

Jika dibiarkan tanpa terkendali, kegemaran anak-anak terhadap makanan manis justru bisa berbahaya untuk kesehatan fisik maupun psikologisnya.

Salah satu yang paling mudah dilihat adalah kecanduan. Anak yang kecanduan makanan manis biasanya menunjukkan gejala jika keinginannya tidak dituruti.

BACA JUGA:  Cara Tepat Mengatasi Anak Tantrum, Jangan Panik Bun!

Anak menjadi tantrum dan berperilaku kompulsif saat meminta makanan manis. Ini sering ditunjukkan dengan menangis, merengek, berteriak, hingga memukul atau menendang.

Tubuh anak juga bisa menjadi lesu atau justru menegang dan gemetar karena marah. Perubahan perilaku pun sering terjadi pada anak yang kecanduan.

2. Obesitas

Kalori dari makanan manis yang dimakan akan menumpuk di tubuhnya dan menyebabkan berat badan anak Anda bertambah.

Jika tidak terkontrol dan ditambah dengan aktivitas fisik yang kurang, berat badan akan terus menerus naik hingga menyebabkan obesitas.

Anak juga berisiko lebih besar mengalami masalah kesehatan, seperti penyakit kronis, asma pada anak, hingga anak depresi karena sering mendapat ejekan dari teman-temannya.

3. Gangguan perilaku

Makanan manis juga bisa menyebabkan anak hiperaktif atau gangguan perilaku anak lainnya.

Setelah dicerna dan diserap, gula akan memasuki aliran darah dengan cepat. Hal ini memicu kenaikan gula darah secara drastis dan membuat anak menjadi lebih aktif dari biasanya.

3. Pembusukan gigi

Pembusukan gigi biasanya terjadi karena menumpuknya sisa gula pada celah gigi. Bakteri mulut menjadikan gula sebagai makanannya dan menghasilkan zat asam.

Gabungan bakteri, sisa gula, zat asam, dan liur kemudian membentuk plak gigi. Lambat laun, plak bisa semakin merusak gigi anak Anda.

Kerusakan gigi akibat makanan manis bisa memberi dampak yang bahaya dan berkepanjangan untuk kesehatan gigi anak.

Melansir Mayo Clinic, dampaknya yaitu sakit gigi, abses gigi yang terjadi karena bakteri, pembengkakan atau keluar nanah di sekitar gigi, gigi patah dan mengalami masalah mengunyah,

4. Menurunkan kemampuan belajar

Bukan cuma kesehatan fisik, anak yang terlalu banyak makan makanan manis bisa berdampak negatif pada kemampuan kognitifnya.

Ini termasuk kemampuan belajar dan memori hingga berdampak pada nilai akademis anak di sekolah.

Sebuah penelitian dari University of Montreal and Boston College menemukan fakta bahwa ada kaitan antara konsumsi gula berlebihan dengan penurunan memori dan kemampuan kognitif lainnya. (Hellosehat)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI