5 Fakta Mengenai Antibiotik, Semua Orang Harus Tahu

04 Juni 2022 17:15

GenPI.co Kepri - Antibiotik sering diresepkan dokter untuk melawan infeksi yang disebabkan bakteri. Simak 5 fakta mengenai antibiotik yang semua orang harus tahu.

Antibiotik dikenal sebagai obat antimikroba adalah obat untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Antibiotik bekerja mempersulit bakteri berkembang biak, bahkan membunuh bakteri. Namun demikian, tidak semua penyakit membutuhkan antibiotik untuk sembuh.

BACA JUGA:  Konsumsi Makanan Ini Jika Ingin Sembuh dari Covid-19

Berikut ini 5 fakta mengenai antibiotik yang harus diketahui semua orang.

1. Antibiotik tak bisa mengobati penyakit akibat virus

Infeksi virus tak dapat diobati oleh antibiotik. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain pilek, flu, sakit tenggorokan, batuk dan bronkitis, infeksi sinus dan infeksi telinga.

BACA JUGA:  Cara Mengobati Sariawan dengan Bahan Alami, Mudah Sekali!

Meskipun antibiotik harus digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, namun obat ini tidak efektif untuk melawan infeksi virus.

2. Jangan minum antibiotik saat tidak dibutuhkan

Antibiotik tidak diperlukan untuk menghadapi infeksi virus, seperti pilek, flu, atau mononucleosis.

BACA JUGA:  Migrain Bisa Diobati dengan Akupuntur, Manjur!

Jika Anda minum antibiotik ketika Anda tidak membutuhkannnya, maka Anda dapat meningkatkan risiko untuk mendapatkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang kebal.

3. Terlalu banyak antibiotik punya efek samping

Terlalu berlebihan mengonsumsi antibiotik bisa mengakibatkan resistensi antibiotik. Apa itu?

Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri melawan efek dari antibiotik. Jadi bakteri beradaptasi terhadap obat, sehingga mengurangi efektivitas obat yang dirancang untuk mencegah infeksi.

Bakteri malah dapat bertahan hidup dan terus bertambah banyak, sehingga tubuh menjadi rugi.

Setiap kali seseorang seseorang mengonsumsi antibiotik, bakteri sensitif dapat terbunuh, sedangkan kuman yang tahan antibiotik malah dibiarkan tumbuh dan berkembang biak.

Penggunaan antibiotik yang berulang dan tidak tepat adalah penyebab utama peningkatan kekebalan bakteri terhadap obat.

Penggunaan antibiotik yang cukup sering memicu penyebaran resistensi antibiotik. Penggunaan antibiotik yang cerdas adalah kunci utama untuk mengendalikan penyebaran resistensi.

4. Minum antibiotik harus benar 

Meskipun antibiotik adalah obat yang sangat berguna, namun obat ini dirancang hanya untuk infeksi bakteri.

Hal-hal yang perlu Anda lakukan untuk mencegah kekebalan bakteri adalah berbicara dengan dokter mengenai resistensi antibiotik.

Kemudian bertanya apakah antibiotik bermanfaat untuk penyakit Anda. Bisa juga bertanya apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menyembuhkan penyakit lebih cepat.

Tidak menggunakan antibiotik untuk penyakit akibat infeksi virus, seperti pilek atau flu.

Jangan menyisakan beberapa antibiotik yang diresepkan untuk penyakit yang akan datang berikutnya.

Mengonsumsi antibiotik persis seperti saran dokter. Artinya tidak melewatkan dosis.

Bahkan ketika kondisi sudah membaik, karena jika antibiotik dihentikan, maka beberapa bakteri dapat bertahan hidup dan kembali menginfeksi.

Jangan minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain, karena obat mungkin tidak cocok untuk penyakit Anda. Mengonsumsi obat yang salah dapat memberikan kesempatan bakteri berkembang biak.

Jika dokter menyatakan bahwa penyakit Anda bukan karena infeksi bakteri, maka jangan paksa dokter untuk meresepkan antibiotik.

5. Bakteri bisa kebal terhadap antibiotik

Bakteri dapat kebal terhadap antibiotik melalui beberapa cara. Ada bakteri yang dapat menetralkan antibiotik dengan membuatnya tidak berbahaya.

Ada juga yang dapat memompa antibiotik kembali ke luar sebelum membahayakan bakteri. Beberapa bakteri juga ada yang dapat mengubah struktur bagian luar, sehingga antibiotik tidak memiliki cara untuk menyentuh bakteri. (Hellosehat).

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI