GenPI.co Kepri - Stroke umunya terjadi pada lansia, tapi ternyata stroke juga bisa terjadi di usia muda. Waspadai pemicunya dan segera jauhi.
Orang dengan usia produktif atau muda juga bisa berpotensi terserang penyakit stroke. Bahkan gejalanya pun juga tak berbeda.
Namun, yang berbeda adalah jenis stroke yang dialami, yaitu stroke iskemik (sumbatan) dan stroke hemoragik (perdarahan).
Secara umum, stroke yang lebih sering terjadi adalah jenis stroke iskemik atau sumbatan. Faktor penyebab stroke pada usia lanjut adalah hipertensi, kolesterol, diabetes, dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.
Sementara stroke di usia muda, apalagi anak-anak dan remaja, tidak disebabkan oleh hal-hal tersebut. Ada faktor-faktor atau kondisi kesehatan lain yang dapat menjadi penyebab stroke di usia muda.
Faktor terjadinya stroke iskemik di usia muda.
Ada beberapa jenis kelainan yang mungkin terjadi, baik pada katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran.
Selain itu, ada juga kelainan jantung yang sudah terjadi sejak lahir atau penyakit jantung bawaan. Jika seseorang mengalami kelainan pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan saat darah dipompa keluar dari jantung, akan ada darah yang tersisa di dalam jantung.
Sisa darah ini akan menggumpal dan berpotensi terlepas atau keluar dengan sendirinya menuju otak sehingga terjadi emboli, yaitu hambatan pada aliran pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke.
Stroke di usia muda juga dapat disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah. Kelainan yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi pada penyakit takayasu dan moyamoya.
Jika takayasu adalah kondisi dimana pembuluh darah pada otak menyempit atau buntu sama sekali, moyamoya adalah penyempitan pembuluh darah pada area leher menuju otak.
Stroke di usia muda juga dapat terjadi pada seseorang yang memiliki gangguan pembekuan darah, seperti penderita antiphospholipid syndrome.
Orang yang memiliki kondisi kesehatan yang satu ini, darah di dalam tubuhnya cenderung menggumpal sehingga saat mengalir di dalam tubuh dan melewati pembuluh darah yang lebih kecil atau lebih sempit, darah tersebut akan menyangkut dan menyumbat.
Hal ini dapat menyebabkan stroke karena pembuluh darah menuju otak cenderung lebih kecil dibanding pembuluh darah di area tubuh lainnya.
Gangguan pembekuan darah juga dapat terjadi pada anak-anak yang menderita talasemia. Hemoglobin (Hb) pada penderita talasemia cenderung rendah.
Hal ini dapat menyebabkan stroke karena saat seseorang kekurangan hemoglobin, maka oksigen dan darah tidak akan memiliki kendaraan untuk dibawa menuju otak. (Hellosehat)