GenPI.co Kepri - Pandemi covid-19 yang terjadi berkepanjangan saat ini dapat pula berdampak pada kesehatan mental seseorang. Isu kesehatan mental di tengah pandemi ini bahkan jadi atensi banyak pihak.
Sebab selama pandemi, banyak orang berjuang untuk berbagai macam hal tetapi isu kesehatan mental justru tidak banyak dibahas.
Menurut data dari Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP), sekitar 800.000 orang di dunia melakukan bunuh diri, yang berarti seseorang mengakhiri hidupnya setiap 40 detik.
Ikatan Psikolog Klinik (IPK) Indonesia mencatat, selama pandemi hal yang banyak dikeluhkan orang-orang adalah stres, kecemasan, gangguan mood, kesulitan belajar, hingga depresi.
Pada periode Maret-Agustus 2020 saja, sebanyak 14.619 orang mendapat perawatan dari anggota Ikatan IPK Indonesia terkait masalah gangguan kejiwaan.
Sementara pemeriksaan yang dilakukan oleh Persatuan Psikiater Indonesia pada April-Agustus 2020, sebanyak 57,6 partisan teridentifikasi gejala depresi.
Dalam data yang sama, sebanyak 58,9 persen peserta melaporkan memiliki pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.
Sebanyak 15,4 persen peserta bahkan mengaku mengalaminya setiap hari.
IPK Indonesia dan Persatuan Psikiater Indonesia kemudian mengajak masyarakat untuk mengenali kecendrungan pikiran untuk bunuh diri.
Masyarakat juga diminta segera membantu individu yang mengalami masalah kesehatan mental untuk mendapat bantuan. (*)