Kenali 7 Tanda Anda Harus Berkonsultasi ke Psikolog

24 Februari 2022 06:30

GenPI.co Kepri - Mengunjungi psikolog atau psikiater oleh sebagian orang dianggap hanya untuk mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Padahal, terdapat beberapa ciri seseorang harus berkonsultasi ke psikolog.

Stigma di masyarakat yang masih menganggap profesi psikiater melekat kuat terhadap gangguan jiwa.

Padahal kesadaran untuk memelihara kesehatan mental di saat ini juga sangat tidak kalah penting dengan menjaga kesehatan  jiwa.

BACA JUGA:  5 Tips Biar Betah Belajar Bahasa Inggris

Kira-kira kapan kita harus berkunjung ke psikolog? Dini Rakhmawati M.Psi, Psikolog RS BP Batam mengatakan bahwa ada tujuh tanda seseorang harus berpikir untuk berkunjung ke psikolog

Dilansir dari Instagram RSBP Batam, Dini menjelaskan berbicara atau mencurahkan isi hati (curhat) kepada teman dekat juga disebut dengan tindakan psikologi yang wajar.

BACA JUGA:  4 Tips Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh di Tengah Pandemi

"Bedanya, ada aspek-aspek yang mungkin tidak bisa diselesaikan dengan curhat kepada teman-teman terdekat. Pergi ke psikolog adalah pilihan yang bisa diambil," kata Dini.

Dia menjelaskan, ada 7 tanda Anda harus mulai berpikir untuk berkunjung ke psikolog. Pertama ialah saat merasa semuanya kejadian terasa intens atau Anda merasa terbebani.

BACA JUGA:  Bunda, Ini Tips Menghadapi Baby Shaming, Coba Yuk!

“Stres adalah salah satu hal yang wajar dialami oleh setiap manusia. Jika itu terasa membebani dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, mungkin Anda bisa berpikir untuk mencoba membaginya kepada psikolog yang ada di sekitar Anda," jelasnya

Tanda selanjutnya adalah ketika Anda mengalami lelah yang berkepanjangan. Menurutnya semua orang pasti merasakan lelah tetapi jika berlebihan bisa jadi itu adalah masalah yang harus dikonsultasikan ke psikolog.

"Misalnya sudah tidur cukup lama 8 jam, tetapi tubuh masih terasa lelah. Sulit bangun dari tempat tidur di pagi hari, jika hal tersebut sudah mulai mengganggu kegiatan sehari-hari itu bisa jadi tanda-tanda kalau ke psikolog," terangnya.

Gejala selanjutnya adalah di saat Anda merasa kehilangan yang mendalam seperti orang terdekat meninggal, mendapat PHK dari tempat kerja atau putus cinta.

Rasa kehilangan yang cukup dalam itu akan melalui lima proses untuk menerima dan mengikhlaskan apa yang terjadi pada diri.

"Pertama kita akan mengalami penolakan, lalu akan merasakan marah selanjutnya akan melakukan tawar-menawar di dalam diri lalu akan merasakan sedih dan terakhir akan memasuki tahap mulai menerima," ujarnya.

Dia menjelaskan, jika dalam lima proses itu seseorang menjauh atau membuat jauh orang-orang di sekitarnya serta melakukan hal-hal yang negatif, hal itu menjadi tanda harus mengunjungi psikolog.

Tanda keempat Anda harus mengunjungi psikolog ialah saat seseorang menjauhkan diri dari orang-orang yang dulu menjadi sumber kesenangan.

"Saat seseorang sudah merasa orang-orang yang dulu menjadi sumber kesenangan justru sekarang terasa menjadi beban atau malah membuat stres dan panik, maka Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog," jelasnya.

Tanda kelima menurut Dini, adalah saat seseorang sudah mulai memakai barang-barang berbahaya. Barang-barang berbahaya bisa berupa obat-obatan terlarang, mengonsumsi alkohol sebagai cara keluar dari masalah.

Tanda keenam adalah saat seseorang sulit mengetahui potensi diri  untuk lebih produktif dalam melakukan setiap aktivitas.

"Contoh seperti ingin mengkonsultasikan tentang perencanaan karir atau merencanakan pemilihan kuliah atau jurusan apakah mau melanjutkan ke SMA atau SMK. Bingung jurusan IPA atau jurusan IPS. Jadi tidak harus saat ada masalah saja  untuk mengunjungi psikolog," ujarnya.

Tanda ketujuh saat seseorang harus mengunjungi Ppsikolog ialah saat orang tersebut berpikir akan mengakhiri hidupnya karena berbagai masalah dan kondisi yang dialaminya.

"Ini adalah tanda yang paling menonjol, saat Anda berpikir atau mendengarkan seseorang yang ingin melakukan bunuh diri atau menyakiti diri maka Anda atau seseorang itu harus segera diajak berkunjung ke psikolog," terangnya. (*)

Redaktur: Fathur Rohim Reporter: Alamudin Hamapu

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI