Penyebab Berat Badan Naik Setelah Lebaran, Tak hanya Makanan!

05 Mei 2022 13:34

GenPI.co Kepri - Penyebab berat badan naik setelah Lebaran ternyata tak hanya dari makanan saja. Tapia da juga faktor lain yang seringkali tak disadari.

Memang makanan menjadi faktor utama berat badan naik setelah Lebaran. Hal ini karena banyak makanan berlemak, berkalori tinggi dan gula berlebihan yang disuguhkan di Hari Raya Idulfitri.

Health Claim Senior Manager Sequis, dr Yosef Fransiscus selain saat Lebaran, sebelumnya saat Ramadan ketika berbuka puasa juga menyantap makanan berminyak, manis atau banyak mengandung tepung.

BACA JUGA:  Benarkah Air Putih Bisa Turunkan Berat Badan?

 "Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis,” kata Yosef, Kamis (5/5).

Misalnya saja, tubuh membutuhkan sekitar 2.000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan Lebaran. Namun, yang dimakan tidak hanya satu porsi, sehingga asupan makanannya pun berlebihan.

BACA JUGA:  Cara Menurunkan Berat Badan dengan Air Putih, Cewek Pasti Suka!

Makanan mengandung gula dalam santapan Lebaran, seperti kue kering yang dikonsumsi sering dalam porsi banyak juga menjadi pencetus kenaikan berat badan.

Bahkan menyebabkan obesitas terjadi lebih cepat, sehingga berisiko mudah terserang penyakit diabetes.

Menurut Yosef, selain makanan tinggi kalori dan gula, penyebab berat badan naik dengan cepat juga akibat karena kurang tidur dan beraktivitas fisik.

BACA JUGA:  Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Kamu Gemuk, Catat!

Sebagian orang khususnya mudik ke kampung halaman juga cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai.

"Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya," tutur Yosef.

Aktivitas fisik yang kurang seperti olahraga juga menyebabkan tubuh mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar.

Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.

Menurut Yosef, mengonsumsi makanan lezat bukan masalah tapi sebaiknya tidak terlalu cepat saat menyantapnya agar bisa menikmati makanan tersebut dan tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan.

“Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan,”kata Yosef.

Makan berlebihan dan tergesa-gesa dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang dan menyebabkan masalah pencernaan.

Saat bersantap bersama keluarga atau kerabat, cobalah mengambil makanan dalam porsi 20 persen lebih sedikit.

Kemudian, sebaiknya tidak memesan makanan dan camilan dalam jumlah banyak agar tidak perlu membawa pulang makanan ke rumah.

Yosef juga menyarankan agar orang-orang tetap aktif berolahraga sebagaimana sering dilakukan pada masa awal pandemi agar tubuh tetap kuat dan imunitas terjaga.

Berolahraga termasuk cara sederhana dan murah untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh.

“Saat libur, nikmati waktu bersama keluarga dengan sering beraktivitas fisik agar tubuh kembali bugar dan kalori pun terbakar,” ujarnya.

Olahraga dapat dilakukan minimal 3 kali seminggu dengan durasi 15-45 menit. Durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan kemampuan tubuh.

Jenis olahraga yang bisa dipilih bisa jalan pagi, renang, dan jogging serta yoga. Bagi yang sehat, tidak ada masalah dengan jantung atau persendian kaki serta berat badan tidak berlebih dapat berolahraga lari atau bersepeda. (ant/*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI