GenPI.co Kepri - Kembung merupakan kondisi umum yang sering dialami orang. Kelihatannya sepele tapi tidak nyaman. Simak penyebab kembung dan cara mengatasinya menurut ahli berikut ini.
Ahli gastroenterologi dari Cedars-Sinai Dr Ali Rezaie mengatakan beberapa orang mengalami kembung lebih sering dari yang lain, dan itu dapat terjadi karena berbagai alasan.
Termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi makanan, siklus menstruasi, makan terlalu cepat dan terlalu banyak serat.
Salah satu penyebab kembung yakni pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil yang berlebihan.
"Setelah makan, bakteri ini memfermentasi makanan terutama karbohidrat dan menghasilkan berbagai produk samping dan gas seperti metana, hidrogen, dan hidrogen sulfida," kata Rezaie seperti dikutip dari Insider, Sabtu.
Gas-gas ini di dalam usus dapat bermanifestasi sebagai kembung. Berikut empat cara yang bisa kamu lakukan demi menghindari kembung.
Saat mengunyah makanan, orang akan lebih sedikit menghirup udara. Sebaiknya makanlah perlahan dan lebih lama. Jangan terburu-buru.
Ahli gastroenterologi Hardeep Singh mengatakan, lebih sedikit udara berarti lebih sedikit kembung.
Mengonsumsi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan kembung, dan minum banyak air dapat membantu mengeluarkannya
Usus kecil menjaga dirinya tetap bersih dengan memindahkan makanan yang tidak tercerna ke usus besar dan ini terjadi setiap dua jam sekali saat kita tidak makan.
Jadi, sebaiknya tunggu beberapa jam setelah setiap makan atau camilan sebelum makan lagi jika memungkinkan.
Rezaie mengatakan, memakan hidangan dengan fermentasi rendah dapat membantu mengurangi gejala akibat pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil.
Makanan yang sangat mudah difermentasi, di antaranya pemanis buatan, kacang-kacangan, kembang kol, dan brokoli. Makanan tersebut menghasilkan gas, jadi mengurangi asupannya bisa membantu untuk tidak kembung.
Namun, perlu diingat kacang-kacangan, kembang kol dan brokoli memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya termasuk menyediakan serat yang penting untuk kesehatan usus, jadi sepertinya kamu hanya perlu menguranginya, bukan menghentikan memakannya.
"Sebagai aturan praktis, diet yang memiliki lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak protein menyebabkan kembung lebih sedikit," kata Rezaie. (ant/*)