GenPI.co Kepri - Hati-hati, ada beberapa kebiasaan sepele yang bisa merusak ginjal tanpa disadari. Apa saja?
Ginjal berfungsi untuk membersihkan darah dari limbah metabolism dan membuangnya melalui urin.
Jika organ yang satu ini tidak berfungsi dengan baik maka akan memicu sejumlah penyakit seperti batu ginjal dan gagal ginjal.
Untuk menjaga kesehatan ginjal, kamu dapat melakukannya dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin olahraga dan memenuhi kebutuhan cairan.
Tapi ternyata ada beberapa kebiasaan sepele yang dapat merusak ginjal. Kebiasaan-kebiasaan buruk ini jarang disadari lho. Berikut di antaranya.
Bagi yang suka makanan asin alias banyak garam, sudah saatnya dikurangi. Asupan garam yang berlebihan dapat merusak ginjak.
Kelebihan garam atau natrium dapat membuat cairan menumpuk dalam darah. Organ ginjal pun akan bekerja lebih keras sehingga fungsinya semakin menurun.
Konsumsi garam berlebihan membuat kamu berisiko kena tekanan darah tinggi. Lama-lama ini akan menyebabkan gagal ginjal jika tidak segera diatasi.
Batasi konsumsi garam tidak lebih dari 1.500 mg per hari yuk!
Terlalu sering konsumsi makanan manis juga bisa jadi kebiasaan yang merusak ginjal lho. Tingginya asupan gula juga mengganggu fungsi organ ginjal.
Makanan manis yang berlebihan akan membuat berat badan kamu naik. WHO menyebutkan pada tahun 2016 terdapat lebih dari 650 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas.
Obesitas dapat menyebabkan diabetes dan hipertensi yang menjadi faktor risiko utama dari gagal ginjal kronis.
Jika kamu masuk dalam kategori orang berisiko terkena gangguan ginjal, sebaiknya mulai kurangi konsumsi daging merah.
Protein hewani dapat menghasilkan asam dalam jumlah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan cairan tubuh terlalu asam yang mengganggu fungsi ginjal.
Untuk mendapatkan asupan protein yang cukup kamu bisa menyeimbangkannya dengan mengonsumsi protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan.
Kebiasaan kurang minum air putih ini sangat merusak ginjal. Minum air putih yang cukup dapat membantu ginjal membersihkan zat sisa dari tubuh.
Kurang minum bisa membuat kamu lebih berisiko mengalami batu ginjal. Bagi orang normal, minum 1,5 hingga 2 liter air putih dapat memenuhi kebutuhan harian.
Junk food dan makanan olahan seperti keju, kornet, sosis dan minuman bersoda mengandung banyak fosfor.
Ginjal akan bekerja ekstra untuk mengeluarkan kelebihan fosfor dari tubuh. Penumpukan fosfor bisa membuat pembuluh darah kaku dan tulang melemah.
Kurangi konsumsi junk food yuk, dan batasi fosfor tak lebih dari 700 mg per hari.
Minum alkohol berlebihan dapat memicu stres oksidatif yang meningkatkan radikal bebas. Hal ini bisa memengaruhi fungsi berbagai organ tubuh, termasuk ginjal.
Menurut National Kidney Foundation, peminum alkohol berat yang juga merokok secara berlebihan memiliki risiko lima kali lebih besar terkena gagal ginjal kronis.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang merusak ginjal. Kandungan dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi.
Orang yang merokok juga berpotensi mengalami albuminuria, yakni kondisi urine dengan kadar albumin yang tidak normal.
Kondisi yang juga disebut ginjal bocor ini sering kali menjadi gejala sakit ginjal. Berhenti merokok jadi langkah efektif untuk mengurangi risiko ini.
Malas olahraga dan kurang gerak dapat meningkatkan tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol yang menjadi faktor risiko gangguan ginjal.
Untuk mengubah kebiasaan buruk yang dapat merusak ginjal ini, kamu bisa mulai rutin berolahraga.
Kamu tidak perlu berat, cukup lakukan aktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang.
Pastian kamu berolahraga cukup selama 30 menit per hari atau 150 menit per minggu untuk merasakan manfaatnya bagi tubuh.
Terlalu sering konsumsi pereda nyeri golongan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen bisa membahayakan ginjal.
Obat pereda nyeri tidak boleh digunakan dalam jangka panjang. Orang dengan penyakit ginjal juga perlu berkonsultasi ke dokter atau apoteker sebelum meminum obat ini.
Sebuah ulasan dalam American Journal of Kidney Diseases menyebutkan penggunaan obat NSAID terkait dengan gangguan ginjal, seperti cedera ginjal akut. (hellosehat)