GenPI.co Kepri - Dalam masa tumbuh kembangnya, anak-anak mungkin akan sulit atau bahkan menolak saat diberi makanan. Hal ini tentu membuat para orangtua stres dan khawatir akan kesehatan anaknya.
Sebagian besar anak akan bahkan bakal menolak makanan favoritnya. Tak sedikit pulak anak-anak yang menolak untuk makan secara teratur.
Ketika anak menolak makanan, maka orangtua harus mencari tahu mengapa mereka tidak mau makan. Karena penolakan makanan yang konsisten bukanlah bagian khas dari tumbuh kembang anak.
Perhatikan hal berikut jika anak Anda enggan makan bahkan jika sudah memasuki waktunya untuk mengisi perut.
Masalah Kesehatan
Hal ini seringkali diabaikan atau tidak dieksplorasi secara menyeluruh. Ketika anak-anak memiliki kondisi medis yang terdokumentasi dengan baik atau tampak sakit, jelas bahwa makan mereka terpengaruh.
Tapi, terkadang ada tanda-tanda yang lebih halus yang sangat mudah untuk dilewatkan. Dua penyebab terbesar adalah refluks asam diam dan sembelit. Kedua masalah yang sangat umum untuk anak-anak ini dapat menghentikan makan.
Sensorik Atau Indra Perasa
Bagi anak yang memang memilih-milih makanan, pemrosesan sensorik memainkan peran besar dalam penolakan mereka untuk makan makanan. Sederhananya, jika sesuatu terasa kotor di mulut atau di tangan, mereka tidak akan memakannya.
Beberapa ahli kesehataan menggunakan istilah defensif taktil untuk menggambarkan ketika seorang anak tidak ingin menyentuh tekstur yang berbeda.
Jika anak Anda tidak menyukai tekstur tertentu di mulut mereka, atau mengunyah, menggigit, atau menjilat segala sesuatu selain makanan, itu adalah tanda bahwa sistem sensorik mulut mereka membutuhkan bantuan.
Cemas
Banyak anak yang yang sulit mengunyah karena merasa sakit perut atau bertambah parah saat makan, atau tidak tahan dengan tekstur banyak makanan. Sehingga mereka takut memasukkan makanan baru atau berbeda ke dalam mulutnya.
Makan seringkali tidak menyenangkan dan dipenuhi dengan pengalaman negatif, membuat anak-anak takut dan cemas. (*)