Kapan Sebaiknya Itikaf Dilakukan? Berikut Rukun-rukunnya

19 April 2022 09:00

GenPI.co Kepri - Itikaf biasanya dilakukan pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadan. Tapi sebenarnya kapan sebaiknya itikaf dilakukan?

Itikaf merupakan sebuah ibadah yang baik. Tujuannya sama dengan ibadah puasa, untuk menahan nafsu.

Itikaf secara bahasa artinya berdiam atau menahan diri.

BACA JUGA:  Cara Menjaga Tubuh Agar Tetap Fit Saat Puasa Ramadan

Dalam Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, dikutip dari nu.or.id, menurut syara, itikaf adalah menahan diri di masjid dengan niat tertentu.

Dalam kitab tersebut disebutkan, ternyata itikaf tidak hanya dianjurkan dilakukan pada 10 hari terakhir di mulan Ramadan, melainkan dianjurkan pula di luar Ramadan.

BACA JUGA:  Tips Sehat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan dari Dokter

Dalam keterangan mazhab syafi’I di sebutkan, itikaf merupakan iabdah sunnah muakkadah, iabdah yang dianjurkan setiap waktu baik pada bulan Ramadan maupun di luar Ramadan.

Kata setiap waktu ini berarti bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal waktu makruh sebagaimana berlaku pada bab ibadah salat sunnah.

BACA JUGA:  Hati-hati, Tiga Hal Ini Membatalkan Pahala Puasa

Sebab, salat sunnah pun ada waktu yang tidak disarankan yaitu salat sunnah setelah subuh dan asar.

Itikaf selama 10 hari terakhir Ramadan mengacu pada salah satu hadist yang berbunyi.

“Dari Sayyidah Aisyah RA, Rasulullah SAW beritikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini dilakukannya sampai beliau wafat. Sepeninggal Rasulullah SAW, tradisi itikaf dilanjutkan oleh para istrinya” (HR Bukhari dan Muslim)

Untuk beribadah itikaf ini, seorang muslim harus mengikuti rukun-rukunnya. Rukun itikaf yaitu niat, berdiam atau bermukim dan di masjid.

Kemudian orang yang beritikaf  dalam hal ini harus muslim, berakal dan suci dari hadas besar. (*)

 

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI