GenPI.co Kepri - Tetap sehat saat menjalankan ibadah puasa Ramadan adalah keinginan setiap umat muslim. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencapainya.
Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah, amal ibadah pun dilipat gandakan. Oleh karena itu jangan sampai kekhusyukan beribadah terganggu karena kondisi kesehatan yang buruk.
Dikutip dari Instagram RS Awal Bros, berikut tips sehat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan yang dibagikan oleh dokter spesialis penyakit dalam di RS Awal Bros, dr Poerniati Koes Andrijani,Sp.PD-FINASIM.
Mengonsumsi karbohidrat dan sayur saat sahur sangat penting. Karbohidrat lebih lama diserap sehingga bisa kenyang lebih lama.
Selain itu sayuran berwarna juga sangat dibutuhkan untuk tubuh, sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur.
Tidak hanya sayur, buah-buahan juga dianjurkan saat sahur. Kedua jenis makanan itu, buah dan sayur memiliki kandungan air yang banyak.
Kandungan serat pada buah dan sayur juga tinggi sehingga bisa bertahan daam usus dan akan berpengaruh pada kondisi kestabilan perut.
Kemudian, dr Poerniati juga menyarankan agar mengonsumsi kacang-kacangan. Seperti halnya buah dan sayur, kacang-kacangan juga kaya serat sehingga dapat membantu sistem pencernaan sekalgius membersihkan saluran pencernaan.
Sedangkan makanan yang harus dihindari saat sahur maupun berbuka adalah makanan berlemak.
Perbanyak minum air putih di antara waktu berbuka hingga sahur. Minum air putih yang disarankan adalah sekitar 1,5 hingga 2 liter per hari.
Untuk minum dan makan makanan manis saat berbuka sebaiknya secukupnya saja. Sedangkan sat sahur makanan dan minuman manis ini harus dihindari. Karena akan merangsang buang air kecil lebih sering.
Meskipun sedang berpuasa, bukan berarti olahraga ditinggalkan. Tapi olahraga yang dilakukan sebaiknya olahraga ringan.
Olahraga ini disarankan dilakukan pagi hari setelah sahur dan sore hari sebelum berbuka puasa.
Olahraga saat berpuasa punya banyak manfaat, di antaranya membuat tubuh tetap segar, meningkatkan mood dan membantu mengembalikan waktu biologis otak dan otot.
Jika kamu memiliki penyakit kronik, sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter terkait puasa yang dilakukan.
Selain itu juga harus membicarakan terkait dosis dan aturan mengonsumsi obat-obatan terkait penyakit kroniknya. (*)